Suatu HARI, ARIEF yang bimbang mencoba untuk tetap TEGUH dan KUKUH pada pendirian yang sebelumnya telah ia miliki. Mencoba menjadi seorang PUTRA wonogiri yang gagah seperti dewa WISNU. Sebenarnya apa sih yang menjadikannya bimbang? Dia sendiri juga tidak tahu. Dia seakan akan mengalami pergolakan AKBAR di hatinya. Sampai akhirnya dia berjalan untuk menemui gurunya di yang sudah pindah rumah, tapi ternyata dia gak tau jalan, sehingga dia beranikan untuk bertanya kepada seseorang di jalan
“GRIYA-nipun mbah marijan pundi pak?” Tapi ternyata ia bertanya kepada orang yang salah, orang ini sangat tidak ramah! “cari aja sendiri, LU LU’ gue gue!!”
“benar benar orang yang Tidak punya NORMA dan ETIKA!” batin arief.“GRIYA-nipun mbah marijan pundi pak?” Tapi ternyata ia bertanya kepada orang yang salah, orang ini sangat tidak ramah! “cari aja sendiri, LU LU’ gue gue!!”
Tatapi akhirnya dia ingat ancer ancer yang diberikan gurunya itu. Sampai di rumah mbah marijan, ternyata beliaunya tidak ada di tempat. Terpaksa ARIEF kembali dengan tangan hampa.
Eh… Di tengah perjalanan pulang, arief melihat sorang UMI yang di rampok oleh dua orang perampok, dalam hati dia berkata “wah, aku kan masih level ROCKY dalam bela diri?, bagaimana aku akan melawan perampok ini? tapi sebagai seorang IKHWAN, aku harus membela kebenaran”. Perampok itu ternyata nggak bisa berkelahi, perampok langsung KO dan lari terbirit birit melawan pemuda ini. Melihat si ibu yang terlihat sangat lelah ini Arief pun mengantarkannya ke rumah untuk membawakan barang belanjaan si ibu.
“Alhamdulillah, terimakasih ya nak sudah menolong, tunggu sebentar ya. Jangan pulang dulu, ibu tak ke belakang. Ada sesuatu yang ingin ibu berikan kepadamu nak”.
Arief sebenarnya tidak menghendaki hadiah. tapi untuk menghargai ibu itu, ariefpun mengalah untuk menunggu sebentar. Tak lama kemudian keluarlah seorang akhwat yang sangat AYU, laksana seorang bidadari bidadari atau DEWI DEWI di dongeng dongeng. membawakan segelas ES TEH untuk arief. dia mengenakan gamis coklat tua dan jilbab lebar yang warnanya hampir serupa dengan gamis yang dikenakannya. Wanita ini tampak sangat sangat pemalu. Sambil mempersilahkan arief minum tampak wajahnya memerah, tampak lebih merah karena kulit wajahnya yang putih.
“Silakan diminum mas” katanya malu malu lalu mohon diri ke belakang.
Si ibu keluar dengan anak kecil yang tampak gembira RIA. “PUTRA-nya bu?” tanyaku.
“iya nak, ini putra ya paling kecil, baru 3 tahun. Nah yang tadi itu ANNA, PUTRI saya yang kedua, sekarang laki kuliah di fakultas kedokteran UNS solo. Kalau PUTRY saya yang pertama kuliah di fakultas kedokteran juga, tapi di UGM. Nak arief tampakya juga masih kuliah ya?”
Wah, di pegunungan seperti ini ada keluarga yang mampu menyekolahkan 2 anaknya di fakultas kedokteran. Luar biasa… Batinku.
“iya bu, saya juga kuliah di UNS. Tapi jurusan Teknik Informatika. Sebelahan sama kok fakultas kedokteran”
“wah, semester berapa mas?”.
“semester 5 bu…”
“oo… kalau sia ANNA masih semester 1 mas. Baru masuk kemarin”.
“kenapa nyeritain anaknya? Hehe.. jangan jangan…” pikirku
“Ini nak, ada sedikit makanan. Pagi ini kebetulan ANNA masak banyak banget. Jadi sayang kalau gak kemakan. Nanti buat makan siang nak arief” sambil menyerahkan rantang kepadaku.
“terima kasih bu, tapi rantangnya? Saya jarang kemari lho bu…”
“Rantangnya buat nak arief saja ndak pa pa. ndak usah dikembalikan”
“Terimakasih bu, saya mohon diri. Ini nanti bakda asar ada rapat. Jadi harus buru buru balk ke kampus. Saya mohon diri bu… assalau’alaykum…”
Bagaimana kisah selanjutnya? Ikuti terus arief untukcalonistriku.blgspot.com atau note di
faceboknya arief adi…
Mohon masukannya yak…
Hav a nice imagination!
cerbung aneh [part1]
Reviewed by Arief Adi NUgroho
on
10/01/2009 09:01:00 AM
Rating: