Pemimpin ideal = GANTENG, TAMPAN, KOCAK & IMUT

Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar[1195]. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.(As-sajdah:24)
Pemimpin adalah sebuah amanah yang berat. Bahkan sangat berat. Manusia digariskan untuk menjadi khalifah fil ardh. Pemimpin di muka bumi ini. Yang mengelola bumi ini. Yang menegakkan kalimah Illahi. Tapi tidak semua orang sadah bahwa dirinya adalah pemimpin! Minimal memimpin dirinya sendiri. Memimpin dirinya menuju jalan yang diridhoi, bukan jalan orang orang yang dimurkai dan bukan jalan orang orang yang sesat.
Setiap lelaki pasti akan menjadi pemimpin. Selain memimpin diri sendiri pasti juga akan memimpin keluarga. Akan menjadi kepala keluarga. Baik diminta ataupun tidak. Karena itu hendaknya kita mengetahiu bagimana sebaiknya sikap seorang pemimpin yang baik. Sehingga dapat berusaha menjadi lebih baik. Baik untuk memimpin diri sendiri maupun orang lain dalam masyarakat ataupun lembaga. Sungguh sangat disayangkan seseorang yang tidak mempersiapkan diri menjadi seorang pemimpin. Padahal sedah mengetahui bahwa dia akan menjadi seperti seorang pemimpin. Seperti kata pepatah “Barang siapa naik panggung tanpa persiapan, maka ia akan turun tanpa penghormatan!”. Jika penghormatan di depan manusia saya rasa tidak perlu, bagaimana jika didepan Allah AwJ? Silakan dipikir sendiri…
Lantas Apa yang diperlukan menjadi seorang pemimpin? Dulu, ketika saya belum memasuki medan dakwah ini (cie…) masih ammah. Saya sering mendengar beberapa akhwat berbicara mengenai ikhwan. (Saya tidak membedakan istilah “akhwat = paham agama” dan “cewek=tidak” lho ya. Karena menurut bahasa ya ikhwan ya cowok. Sedangkan akhwat ya cewek. Saya sekarang ini lebih suka menggunakan istilah ikhwan dan akhwat.) mereka biasanya memandang ikhwan itu lebih dari sifatnya. Bukan dari fisiknya. Tapi ada juga idaman akhwat berdasarkan fisiknya. Normally… akhwat lebih suka ikhwan yang GANTENG, TAMPAN, KOCAK & IMUT. Mereka lebih suka dipimpin oleh orang yang memiliki sifat tersebut. Mungkin tidak ada korelasinya. Tapi ada menurut saya! Jadi, pemimpin yang baik itu adalah pemimpin yang GANTENG, TAMPAN & IMUT.
Tidak perlu khawatir bila belum memiliki semua. Tapi paling tidak secara dhohir dapet(seperti saya hehe… keliatan di cermin kok karena cermin tak pernah berdusta :-P). bias diusahakan. Saya sendiri juga belum dapet semuanya. Masih mengusahakan. Semua masih dalam roadmap. Semoga Allah mengampuni Astaghfirullah…
Seperti yang saya katakana tadi “PEMIMPIN IDEAL = GANTENG, TAMPAN,KOCAK & IMUT”. Berikut penjabarannya… (menurut saya lho…~Gantengnya ngambil di dudung.net :-P~)
GANTENG
Gesit dalam Dakwah.
Seorang Pemimpin yang hebat harus gesit dalam dakwah. Memiliki kesiapan untuk berdakwah dalam berbagai kesempatan. Bukan hanya mengisi dalam sebuah acara. Tapi dakwah dalam setiap kesempatan! bahkan tingkah lakunyapun sebenarnya adalah perwujudan dari dakwahnya.
Aktif
Aktif dalam setiap pergerakan dakwah. Bias dikatakan dimana ada kegiatan tentang DAKWAH! Dia ada disana. Ada yang bilang ahlus syuro’ wa ddauroh. Pokoke, dia ada diamana dakwah ada. Hiya…
No Reason dalam menolong
Seorang pemimpin yang baik tidak akan memilih milih alas an untuk menolong sesame. Apalagi sesame muslim. Apakah dia ammah atau sudah faham tentang agama, jika ada yang memiliki masalah pasti akan membantu ~kalau bisa membantu :-)~. Karena dia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.
Tanggap
Pemimpin yang baik, memiliki sifat TANGGAP menengai apa apa yang ada di sekitarnya. Tanggap dengan isu isu yang ada. Tanggap dengan kondisi staffnya. Tanggap bila ada yang membutuhkannya. Dan tanggap terhadap rangsang yang mengenainya baik rangsang yang buruk maupun rangsang yang baik, dan selalu dapat ,menanggapinya dengan positif…
Empati
Setiap pemimpin hendaknya memiliki rasa empati terhadap orang orang yang dipimpinnya. Merasa bahwa ia ikut merasakan apa yang dirasakan orang orang yang dipimpinnya.
Nahkoda yang handal
Seorang pemimpin adalah Nahkoda yang handal. Pemegang kemudi mengarungi bahtera dakwah yang selalu menghadapi ombak besar yang tidak mudah. Pemimpin mengetahui nafigasi secara pasti. Akan dibawa kemana perahu dakwah ini. Bukan sedikit sedikit,” wah, gimana ya? Saya Tidak tahu.. eng… mungkin terserah anta saja akhi…” tapi pemimpin paling tidak mempunyai arahan kepada anak buahnya!
Gentle
Seorang Pemimpin baiknya tidak kemar klemer… alias terlalu lembek dan lemah lembut. Idealnya pemimpin itu memiliki karakter gentle! Gentle dalam memutuskan. Gentle dalam mengakiu kesalahannya. Tapi bukan sikap mau menang sendiri…
Taqwa
Hendaknya pilihlah seorang pemimpin yang paling bertaqwa diantara kalian. Karena orang yang bertaqwa adalah orang yang memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah AwJ. Pemimpin yang hebat akan sentiasa menjadikan Taqwa sebagai Senjatanya. Dan Iman sebagai Baju zirahnya. Tanpa iman dan Taqwa, Pemimpin hanyalah bullshit! Walau mempunyai semua criteria yang telah saya sebutkan.
Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali….(Al-Imran:28)
Atensi
Pemimpin yang baik seyogyanya memiliki atensi terhadap persoalan anak buahnya. Dengan atensi yang baik seorang pemimpin dapat memberikan masukan saran dan arahan sesuai dengan kondisi bawahannya. Sehingga tidak ada miss komunikasi disana.
Juga Atensi ketika berada dalam forum maupun kondisi sekitar yang kiranya merupakan lahan dakwah bagi dirinya.
Jika seorang pemimpin tidak memiliki atensi bias jadi sang jundi menjadi malas karena merasa dirinya dan pekerjaannya tidak diperhatikan. Dan kalau sudah begini, akan sulit membangun keperjayaan jundi kepada kiyadah (hehe sekali kali pakai istilah jundi wa qiyadah biar keren ^_^)
Mapan
Pemimpin yang baik harusnya MAPAN! Mapan denga amal yauminya. Tertib sholat malamnya, baik tilawahnya dan mapan dalam keistiqomahan dakwahnya! Kalau bias juga mapan secara financial karena jika sang qiyadah mapan secara financial. Paling tidak dapat memberi nilai lebih, missal nalangi dulu kalau dana belum ada :-)(maunya…)
Penyabar
Sabar adalah syarat mutlak bagi qiyadah. Tidak sedikit sedikit marah dan menyalahkan bawahannya! Tapi sabar! Sabar bila terkena musibah, sabar bila staff nglokro dan berbuat salah. Sabar bila mendapat rizki yang berlimpah, dan juga sabar walau narus nomboki dana kegiatan yang kurang .. hehehe…
Amanah
Seorang qiyadah juga harus memiliki sifat amanah. Melakukan apa yang diamanahkan kepadanya. Selalu mengerjakan segala sesuatu dengan cermat, sesuai dengan apa yang diamanahkan kepadanya. Pokoknya apa yang diamahkan kepadanya bias cepet clear… gitu… ini berkaitan erat dengan point selanjutnya.
Natty=Rapi
Seorang qiyadah harusnya Natty alias RAPI!! Rapi dalam penampilan juga rapi dalam urusannya. Aneh jika seorang qiyadah memiliki penampilan yang amburadul, akan dikemanakan wajah Dakwah yang selama inin dia pengang kalau orang melihatnya saja malas melihatnya karena penampilannya yang amburadul??
Juga rapi dalam urusan. Qiyadah yang baik akan menyelesaikan urusannya dengan rapi dan tidak menyia nyiakan waktu. Selalu On Time dalam menyelesaikan urusannya.
Kreatif
Pemimpin yang kreatif tentu akan dapat memberikan warna yang cerah bagi pergerakan dakwah. Karena kekreatifannya yang dapat mengolah sumberdaya yang ada menjadi sebuah komoditi dakwah yang luar biasa. Kreatif dalam menarik simpati walau tanpa tebar pesona, karena walaupun tanpa tebar pesona. Pesonanya sudah sangat terasa dengan kekreatifannya itu
Optimistis
Qiyadah hendaknya Optimistis! Bukan pesimis! Optimis bahwa jalan dakwah yang diusungnya akan selalu berhasil! Paling tidak akan membuahkan hasil. Walaupun tombok acaranya tidak kecil :-)
Care sama jundi
Ini mirip dengan Atensi. Tapi care lebih intim lagi. Jadi ketika bertemu menanyakan kabar, supel terbuka bahkan menawarkan bantuan jika dapat. Bukan pas setiap ketemu menanyakan “gimana PJ anta? Sudah selesai? Kalau belum cepat segera diselesaikan!” tanpa melihat bahwa ternyata sang jundi memiliki banyak masalah dan amanah lain yang harus diselesaikan.
Antusias
Seorang Qiyadah haruslah selalu antusias dalam setiap kesempatan! Jika ma’ruf, ya dengan antusiasnya mendukung, jika munkar ya dengan antusiasnya menolak! Bukannya ketika setiap ada sebuah persoalan hanya berkata, “Oh, gitu ya…?”
Kharismatik
Inilah yang paling saya sukai dari seorang pemimpin. Kharismatik! Kata katanya dapat membungkam seisi auditorimum. Sehingga auditorium jadi mendadak tenang ketika sang qiyadah mulai berbicara (tenang karena mendengarkan bukannya tidur hehehe…). Pemimpi kharismatik biasanya banyak disukai lho…
Intelek
Ini nih, nilai tambah seorang qiyadah! INTELEK! Selain ilmu dien luas. Tapi Ip juga diatas 3! Jadi ndak dianggap remeh oleh jundi-jundinya. Wawasan tentang ilmu dien boleh luas, tapi kuliah tetap mastering. aneh kan kalo' seorang mas'ul O'on.. (ups..)
Mandiri
Seorang qiyadah yang mandiri tentu akan membuat jundi memiliki kepercayaan lebih. Mandiri dalam arti maisyah juga mandiri dalam mengerjakan tugas (nggak kopas uhui…)
Uswah yang baik
Qiyadah adalah panutan. Maka dari itu seorqng qiyadah harusnya memiliki kepribadian yang baik. Intinya punya semua yang saya sebutkan diatas (sebagian ya gak pa pa). agar bias menjadi uswah bagi orang orang yang berada di sekelilingnya. Pemimpin yang baik akan menciptakan jundi yang baik. Ingat pepatah “Guru kencing berdir, Murid kencing…” karena qiyadah adalah seperti guru yang menjadi panutan.
Tekat kuat
Seorang qiyadah haruslah memiliki tekat yang kuat. Istilahnya memiliki Azzam dalam dakwah ini! Azzam (bukan tokoh kcb) yang akan membawa visi menjadi nyata. Bukan hanya sekedar isapan jempol belaka. Ya, Azzam untuk meninggikan Dienul ISLAM ini. Menegakkan ISLAM di bumi pertiwi AllahuAkbar!!!
Dewasa ini pemimpin yang ideal sangatlah sulit untuk ditemukan. Karena memang menjadi pemimpin sendiri memang sulit. Tak semudah membalikkan telapak tangan. Tak semudah memejamkan mata. Tapi menjadi seorang pemimpin adalah kepastian, mau diketahui, disiapkan atau dikadali sekalipun anda pasti akan menjadi seorang pemimpin.
Untuk digarisbawahi, “entah disiapkan ataupun tidak, kita akan tetap menjadi seorang pemimpin”
Secret tugas from anymous
