Kabar Yang Tidak Enak untuk Saudaraku
Sedikit kabar yang tidak sedap dari kampungku, bukan sedikit lagi, tapi lumayan banyak. Ini… di kampungku kan setiap malam rabu sama malam sabtu ka nada pengajian. Pengajiannya yang ngadain anak anak muda setempat. Dulu..
dulu…. Buanget, aku masih smp ketoke, itu pengajian yang dateng lumayan banyak, dan fine fine aja. Sampae dusun tetangga ikut gabung pengajian, dusun tulakan dan jatirejo. Tuh pengajian ndatengin ustadz dari solo, daerah gumuk situ. Ngajinya Hadits, dari kitab riyadhus sholihin, sama bulughul mahroh. Sama tafsir Qur’an juga. Tak kira nggak ada yang salah dari yang dipelajari, wong kita mempelajari Qur’an dan Hadits kok? Tapi Lama kelamaan ada orang yang nggak seneng juga’. Kenapa nggak seneng? Lama kelamaan kan anak anak yang ngaji kan jadi mudeng kalo’ Yasinan buat 7hari 40hari dst itu nggak ada tuntunannya, mereka nggak mau yasinan untuk itu lagi. Jadi kalo’ ada kematian gitu orang orang harus nyari orang ke dusun laen. Setelah itu, banyak yang mulai orang ngelarang anak anaknya untuk ikut ngaji bersama kami. Kampung yang pertama diblokir adalah jatirejo, karena merekalah yang pertama kali ketika disuruh yasinan nggak pada berangkat, kemudian Pager, kasusnya sama, dikira teroris malah, la wong yang ngaji pake celana cingkrang (diatas mata kaki) plus miara jenggot kaya’ Osama bin laden hehehe… itu sudah 1 tahun yang lalu, akhirnya ngajinya hanya difokuskan di karangtengah(kampungku). Soalnya dulu digilir, per pekan ganti tempat ngaji, kadang karangtengah, kadang pager dan jatirejo. Sekarang hanya di satu tempat, karangtengah.
Ternyata, kemaren, tepatnya rabu 9 july 2008. Ada pihak yang melarang masjid karang tengah untuk ngaji, katanya sih atas keputusan musyawarah warga. Dan nggak ada perwakilan dari temen temen ngaji, satu ding, ada kang karman. Kalo aku liat sih sebenere warga nggak neluh apa apa, tapi penggede penggede dusun itu aja yang nggapleki! Pengen mbubarin pengajian karena tidak sepaham dengan mereka yang masih melestarikan budaya bapak bapaknya, kondangan, yasinan, kirim punden dgg (dan gitu gitu). Emang udah bukan rahasia kalo’ orang yang berpengaruh atau yang dibilang sesepuh dusun ini nggak bias dibantah. Kalo dibantah malah takute rame, takut malah jadi musuhan. Akhirnya ya kita nurut. Dan aku nggak bias ngasih kontribusi apapunbuat mereka, kecuali doa saja. Soale aku yo nggak pernah dirumah je. Yah… akhirnya pengajian di forward ke rumahku kalo hari rabu n ke rumahe mas agus jatirejo pas hari sabtunya. Untuk kemaren masih jalan. Dan untuk pekan ini dan seterusnya, harus tetep jalan. Biar temen2 bisa tetep menuntut ilmu agar lebih memahami dienul islam ini. Dan insyaAllah mereka masih istiqomah dan akan tetap dalam keadaan istiqomah selalu. Semoga perjuangan mereka mendapat apresiasi oleh Allah di funia dan di akherat nanti.
Sahabatku, saudaraku, kita harus bercermin dari kejadian ini. Dakwah di kampus ini masih aman dan kondusif, nggak ada pihak pihak yang kontra (setauku). Nggak seperti mereka yang tergusur medan dakwahnya. Karena itu akhi, ukhti.. tetaplah berdakwah di jalan islam! Pahamkan mereka sejak di bangku kuliah. Gunakan kemudahan ini untuk terus maju, bukan mundur ke belakang! Gunakan kemudahan ini sebagai asset kita di akhirat! Gunakan Kemudahan ini sebelum dating kesulitannya. Yang kita alami di kampus ini belum apa apa jika dibandingkan mereka, apalagi jika dibandingkan dengan saudara saudara kita di palestina! Sama sekali Gak Ada apa apanya! Kesulitan kita benar benar kecil dan sepele jika dibandingkan dengan mereka! Saudaraku, akankah kau berdiam diri sekarang? Berdiam diri ketika dienul islam ini memerlukanmu untuk menegakkan izzahnya! Apakah kau tidak mau berjuang di jalan Allah yang dengannya Allah akan memuliakanmu? Bakar semangatmu hai saudaraku, bangkit dari tidurmu! Tegakkan apa apa yang musthi kau tegakkan! Bergabunglah dalam jamaah dakwah di sekitarmu, baik di SKI, UKMI, KAMMI dan apapun itu yang mereka berjuang untuk menegakkan Agamamu! Aku ingatkan saudaraku, Bukan hanya karena jalan dakwah ini memerlukanmu, tetapi engkaulah yang memerlukan jalan dakwah ini. Bukankah kau tiap hari 17 kali membaca “ihdinash shirotol mushtaqim, shirotolladzi na an amta ‘alaihim”, Ya Allah, Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, jalan yang engkau beri nikmat atas mereka. Lalu siapa yang diberi nikmat oleh Allah? Yang diberi nikmat Oleh Allah Adalah para nabi dan rosulnya, para syuhada yang selalu berjuang, senantiasa BerDakwah di jalanNya! Mereka dijanjikan rizki (nikmat) yang mulia (syurga). Engkau memerlukan jalan dakwah ini untuk merealisasikan apa yang kau katakan setiap hari itu hai saudaraku! Aku tau bahwa engkau adalah orang yang amanah, bukan orang yang hanya omong kosong! Aku percaya akan tindakanmu, yang kau lakukan adalah yang terbaik bagimu dan bagi agamamu! Katakan itu pada dirimu hai saudaraku. Bangkit, Bangkit, Bangkitlah saudaraku. Bangkit untuk selalu berjuang di jalan Allah azza wa jalla.
Wallahu a’lam bissowab…
wass