Kalau tidak bisa narik, ya dorong saja

Assalamu’alaykum saudaraku, apa kabarmu hari ini? Semoga kita senantiasa berada dalam naungan kasih sayang Allah ta’ala. Saudaraku, aku mau sedikit bercerita sedikit yang aku alami kemaren di kampoeng halamanku. Kemaren, hari rabu aku pulang ke wonogiri. Nemeni ibuk, cz mbakq lagi pergi sama suaminya ke Surabaya. Nengok rumahnya disana. Azmi sama Yusuf ~ponakanku~ ditinggal, soale mereka harus sekolah SD. Aku sedikit maen maen di sana. Saudaraku… tau nggak aku punya hewan piaraan apa aja? Aku punya sapi, ayam, kambing, kucing dan kelinci. Bukan punyaku sih, punya’e keluargaku. Tepatnya punya’e ibukku kebanyakan. Disini aku pengen sedikit cerita tantang sebuah pelajaran yang aku petik dari salah satu piaraanku itu. Tau nggak, aku kan punya kambing. Aku kadang ikut ngasih makan tuh kambing. Kadang aku juga memperhatikan ketika kambing makan. Tapi bukan masalah ini titik focus tulisanku kali ini. Tau nggak, kemaren aku sempet sedikit memperhatikan kambingku itu. Kambingku itu kan dikeluarkan dari kandangnya. Dia diiket di tiang teras kandang ~kandangnya kan ada terasnya tuh~. Nah… ketika si kambing ini ternyata banyak tingkah juga. Si kambing nggak tau kenapa, tau tau tali yang buat ngiket tuh kambing terlilit di tiang itu. Tali untuk ngiket leher tuh kambing otomatis jadi pendek, wong kambingnya sama aja ngegulung tali yang ngiket dia ke tiang? Ketika si kambing dikasih makan, ~makannya digantungkan di sebelah utaranya kambing berjarak kurang lebih 1 meter~ ternyata si kambing nggak bisa menggapai makanannya ~rumput yang digantung~ di depannya hanya dia liatin aja. Si kambing emang sih berusaha menggapai tuh rumput, tetapi nggak nyampe nyampe soale talinya jadi pendek karena terlilit. Dasar kambing bodo! Tak amati masih… aja nekat maju ke depan yang nggak mungkin dia nyampe ke depan ~makanan~. Akhirnya aku jadi kasian sama kambingku. Aku dekati, aku tarik kambingku agar mengikuti aku muter tiang biar tali yang nggulung di tiang jadi sedikit dan si kambing bisa makan~begitu pikirku~. Tapi apa yang terjadi? Si kambing ternyata nggak mau aku tarik~nggak mau bergerak~ ngikuti aku muter tiang tempat ngiketnya itu. Si kambing takut ma aku kali…??? Mungkin juga, orang aku kan jarang di rumah… Akhirnya aku menyerah untuk menarik kambing itu mengikutiku. Aku menjauh dari kambingku itu. Aku liat lagi, ternyata si kambing masih belum nyerah untuk maju kea rah makanan. Tapi yah… tetep nggak berhasil karena talinya terlalu pendek. Aku sebenernya sebel sama tuh kambing, mau tak tulung ee… gak mau. Setelah berpikir sebentar akhirnya aku punya ide untuk nggriring ~mendorong dari belakang~ tuh kambing. Dasar kambingnya takut ma aku, otomatis si kambing ngibrit menghindariku ke depan. Si kambingpun berputar mengelilingi tiang tempat ngiketnya. Akhirnya tali buat ngiket si kambing jadi panjang lagi. Si kambing bisa makan dengan tenang dah…
Hee… Apa yang bisa diambil dari ceritaku ini? Ada beberapa yang mungkin udah kalian temukan pas baca ceritaku tadi. Iya, pertama. Ketika kita melihat suatu persoalan itu jangan cuman dari satu point of view! Jadilah orang yang arief ~yg_ariff :P~, Orang yang arif ~bijak~ itu, pasti melihat suatu persoalan dari bebagai sudut pandang. Karena suatu persoalan, suatu masalah tidak selalu hanya memiliki satu cara penyelesaian! Kedua. Dalam menghadapi suatu masalah, harus tenang dan jangan cepat menyerah! Karena suatu persoalan kadang memiliki penyelesaian yang lebih simple dari yang kita pikirkan! Ketiga. Jangan pernah kecewa (mutung) ketika suatu hal tidak berjalan seuai rencana, karena kita hanya berusaha dan Allahlah yang menentukan! Keempat. Jangan pernah menyalahkan orang yang kita ajak ~Kita dakwahi~, karena mungkin dia belum tau ilmunya (masih jahil), dan Allah tidak menghukum hambanya karena dia tidak tau (jahil)! Namun, Allah menghukum dengan adzab yang sangat berat kepada orang yang tidak mau tau! Kelima. Pikirkan selalu strategi baru dalam melakukan pekerjaan kita ~DAKWAH~, karena strategi yang sama tidak selalu berhasil untuk kedua, ketiga atau keempat kalinya, sedangkan mad'u selalu dinamis dan cepat bosan! Ke enam, jangan terlalu eksklusif, bahkan harus selalu~sering~ mendekati Objek Dakwah, selalu jaga kedekatan dengannya. Karena kedekatan anda dengannya akan memudahkan anda dalam menarik Objek Dakwah anda ke dalam Dienul islam secara kaffah ~dia tidak takut kepadamu~! Ketujuh. Kadang pemaksaan itu perlu demi kebaikan. Missal menghapalkan surat, targetan amal yaumi, dll. bukankah ada orang yang masuk syurganya dengan diseret? Diikat di tiang masjid akhirnya dia mau masuk islam dan menjadi penghuni syuga? Tapi jangan berpikir anda akan mengikat mad'u di tiang masjid di jaman sekarang ini, karena mad'u bukan tahanan dan bukan pula KAMBING hehehehe… Ke Sembilan. Ambil Ibroh dari setiap kejadian yang menimpa anda. Karena insyaAllah Allah akan memberikan tambahan ilmu kepdamu! Ke sembilan. Kalo anda punya kambing, Beri kambing anda makanan secara teratur, dan rawat kambing anda! karena Kambing anda adalah salah satu amanah anda di dunia yang nanti juga akan dipertanggungjawabkan! :P waallahu a'lam bisshowab…
Wass…
Salam DAKWAH!

Arief Adi.



Kalau tidak bisa narik, ya dorong saja Kalau tidak bisa narik, ya dorong saja Reviewed by Arief Adi NUgroho on 7/28/2008 08:46:00 AM Rating: 5
© untuk calon istriku. Diberdayakan oleh Blogger.