Wahai Putri Putri Bangsa, calon istriku, Jangan pamerkan Auratmu!
Apa kabarmu hari ini saudaraku? Adakah engkau merindukan jodohmu hari ini? Yah, aku masih merindukan calon istriku hari ini, adakah itu engkau ukhti? ~bukan?! Yek elik eram, nggak ada yang tau siapa jodohnya tau…~ Di Artikel ini aku pake nyapa pembaca pake sayang ya? Lagi pengen aja, mungkin ikhwan jadi agak embarrassed kalo baca, apalagi yang akhwat ya? Yo ndak po po, lagi pengen ae…
lagian judulnya website untuk calon istriku ini…
Sayang, ene terinspirasi sama blog temen nih yang nulis tentang Putri Indonesia yang pake bikini kemaren… ajang miss universe emang identik dengan bikini, iya kan? Tapi Ind€onesia masih terus saja mengirimkan putri-putrinya ~kalo bias dibilang “Putri”~ ke ajang itu. untuk dipertontonkan kepada masyarakat dunia mungkin, ~agar dunia tau betapa Indonesia memiliki sumber daya wanita yang sexy –kalo bias dibilang sexy-~ jadinya, devisa Indonesia lewat TKW jadi meningkat ya? He.he..he…
Ngawur!! Entahlah, sebenarnya apa yang ada di pikiran mereka? mau menggeser norma norma ketimuran yang cenderung berpakaian rapat ini dengan bikini? mereka hendak menjadikan bikini sebagai sesuatu yang wajar di negri kita! Dengan Semakin seringnya hal-hal seperti ini, pasti akan menjadikan masyarakat Indonesia menganggap wajar hal ini. Dan jadi banyak yang meniru kalo’ udah jadi trend setter. Coba bayangkan kalo’ parangtritis dipenuhi orang berbikini? Naudzubilllah! Wahai para wanita, wahai putri putri Indonesia ~baik yang dilombakan maupun enggak~ kasihanilah kaum adam yang sekarang saja sudah bingung untuk menundukkan pandangannya! Apalagi sama kalo’ ada kaya’ gituan… sayang, apa yang kauperbuat untuk mencegah ini? Apakah kau rela jika calon suamimu ngeliatin orang kaya gitu, apakah kau rela jika calon suamimu ini disiksa karena tidak mampu menundukkan padangannya?
Sayang, sesungguhnya make bikini di depan umum sama nggak berjilbab di depan umum itu sama aja! ~walau yang nggak berjilbab pakek baju yang longgar~. Itu menurutku… wong sama sama nggak menutup aurat kan? Bukankah Allah memerintahkan kepada wanita wanita beriman “…Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka…” potongan (An-nur:31), ~nah berarti kalo make bikini di depan suamimu boleh sayang, kalo pengen make bikini nanti di depan suamimu aja yah! Pasti seneng tuh suami :_)~
Masalahnya, masyarakat sekarang udah nganggep itu ~nggak berjilbab, nggak menutup aurat~ itu sudah biasa. Asal sopan.~kata mereka~. Aku jadi nggak tau arah tulisanku kemana nih, wadaw… piye yo!? Mungkin ini, masalah PENEMPATAN suatu HAL pada tmpatnya. Kalo’ pake bikini didepan umum yah dosa gede, orang udah jelas cewk diperintah untuk menutupkan kai kerudung ke dadanya itu lho… terus ada yang Tanya lagi, itu kan cumin dada? Kalo yang laen boleh keliatan dunkz??? Sebentar… Sebuah Ayat harus diperkuat dengan hadits, ingat nggak hadits ketika asma (saudaranya aisyah) datang ke rumah rosulullah pakek baju yang semrawang, tau semrawang? (Yoh tipis gitu meh tembus pandang) maka dengan segera rosulullah memalingkan pandangannya, dan menasehati asma’ “kalo udah menstruasi itu, seorang wanita harus menutup auratnya kecuali ini dan ini(beliau menunjuk wajah dan telapak tangan)”. Itu intinya, aslinya aku lupa hadits riwayat siapa. Nah disinipun timbul perdebatan, ada yang memahami telapak tangan itu telapak tangan tok (punggung telapak enggak), tapi ada yang memahami itu mulai pergelangan tangan keatas. Makanya sayang… kamu harus pake kaus kaki yang panjang sama deker di tangan, biar auratmu tetap terjaga. Kamu nggak mau kan aku samakan sama orang yang berbikini Cuma gara gara lengan panjang kamu melorot sedikit dan keliatan auratmu yang di bawah telapak tanganmu itu? Makanya pake deker sayang… trus kalo kamu belom pake jilbab, pakailah jilbab! Karena itu adalah perintah dari Tuhanmu. Yo harus sa’ami’na wa ato’na. jangan Cuma karena diperintah suami aja. Kemaren udah aku singgung masalah niat di ~introduce, niatku padamu~ kan? Ya udah, kalo’ kamu masih keberatan, tapi kamu pengen pake hijab (baca kerudung), kamu gaul aja sama mereka yang udah pake hijab, insyaAllah mereka akan mbantu kamu kok .
Tuh kan, aku nggak focus. Sebenere aku ki cuman pengen mbahas tentang putri dan penempatan sesuatu hal. Tapi kok nggak nyampe nyampe situ ya? Oke kita kembali kepada penempatan suatu hal. Sayangku, kamu mau nggak minum susu anget dari pispot? Susu angetnya ditaruh di pispot trus nyruput (minum) dari pispot. Ih… Arief jorok! Iya betul! Itu bukan tempatnya! Walaupun bersih pispotnya, kamu pasti akan merasa gimana… gitu kalo’ minum dsitu. Apalagi didepan umum. Kalo’ yang “Biasa ae rif, nggak ngaruh padaku” berarti anda adalah anak yang aneh… minum dari pispot, ih… jorok! Nah, begitu juga dengan pake bikini. Menurutku, sebenernya pake bikini itu bagus… dengan catatan.. kamu pake’nya didepan suamimu yang sah! ~Yang udah ijab Kabul!~ nggak dosa, berpahala malah. La nyenegin suami. Tetapi kalo pakenya di tempat umum, diliatin orang banyak yo… Dosa Pak dhe..!! kena ayat an nur ayat 31 itu! Itulah, bagaimana pentingnya menempatkan sesuatu hal pada tempatnya. Sesuatu hal dapat mendatangkan pahala tetapi juga dapat mendatangkan dosa. Bergantung darimana ia ditempatkan. Karena itu sayang, tempatkanlah suatu hal pada tempatnya. Sebagaimana engkau menempatkan cintamu padaku pada urutan ketiga setelah Allah dan Rasulmu. Dan aku lebih menyukainya daripada engkau menempatkan aku diatas segalanya. BerOrientasilah untuk Hidup bersama Suamimu di Syurga! Bukan hanya di dunia yang fana!
Sayangku, Calon istriku, aku juga pengen sedikit mbahas tentang kaummu. Karena kamummu, kaum wanita, memiliki adil besar dalam dienul islam dan bangsa ini. Benar benar wanita ditempatkan pada posisi yang mulia di dalam dien ini. Bagaimana tidak? Bukankah Syurga ada di telapak kaki ibu? Pernah denger hadits yang bunyinya~ tak ambil dari riyadhus sholihin bab taqwa hadits ke dua~ “dari abu said Alchudri semoga Allah meridoi darinya, berkata: dari nabi SAW beliau bersabda : Sesungguhnya dunia ini amat manis dan indah, dan sesungguhnya Allah menyerahkan pada kalian padanya Allah melihat apa apa yang kalian lakukan, maka TAKUTKAH(berhati hatilah) kalian kepada DUNIA dan TAKUTLAH(berhati hatilah) kalian kepada PEREMPUAN. Sesungguhnya awal fitnah (ujian) bani israil adalah pada perempuan” lihatlah sayang, betapa wanita sangat berperan dalam kehidupan. Sampai sampai kaum adam diperingatkan untuk berhati hati kepada kaummu. Karena kaummu amat berperan dalam peradaban ini. Karena engkau dan kaummulah yang membentuk para mujahid yang berjuang dalam menegakkan dienul islam ini, karena dari rahimmulah akan lahir seorang pemimpin, seorang pemikir, dan seorang Pejuang yang selalu memperjuangkan dienul islam ini. Karena itu sayang, jadilah, seorang mujahidah, jadilah seorang Putri yang mengharumkan dienul islam ini!
Jadilah “Putriku sayang – hijjaz” bukan “Putri - Jamrud ”. jadilah putri putri yang mengharumkan nama bangsa dengan perjuangannya dalam dien! bukan dengan memamerkan tubuhnya! Sayang, engkau dan kaummu adalah salah satu tumpuan harapan dari generasi ini, ajak kaummu untuk lekas bangun dari mimpi panjangnya! Ajak mereka untuk bergerak, berjuang bersamamu di medan dakwah ini. Harumkan bangsamu, Harumkan dienmu, Harumkan namamu dengan perjuanganmu! Karena engkau adalah bunga bunga di dunia dan akan menjadi bunga di taman syurga…
Wallahu a’lam bishowab…
“Mengetahui orang yang aku cintai hidup dengan orang lain akan sangat menyakitkan, tetapi akan lebih menyakitkan bahkan sangat, Sangat, dan SANGAT MENYAKITKAN lagi bila aku mengetahui bahwa Orang yang aku cintai tenyata tidak hidup bahagia bersamaku”
Arief;