CSS(Cerita Sangat Singkat) "Gantungan Kunci"

Ada dua sahabat yang berteman bagai ulat. Arief dan Adi. Arief memiliki sebuah gantungan kunci yang imut. Setiap kali arief memandang gantungan kunci itu, arief terlihat sangat bahagia. Wajahnya selalu berseri seri, seakan ada cahaya lampu 100 watt yang memancar dari wajahnya. Intinya, kebahagian arief selalu terpancar ketika melihat atau menimang gantungan kunci itu. Yang namanya sahabat tentu saja si Adi memperhatikan hal ini. Adi melihat arief tampak bahagia bila melihat gantungan kunci itu. Karenanya Adi ingin memiliki gantungan kunci yang sama seperti arief, agar bisa merasakan kebahagiaan seperti arief ketika arief memandang & menimang gantungan kunci itu.

Maka Adi membeli gantungan kunci yang sama persis dengan milik Arief. Tetapi setiap Adi memandangi gantungan kunci itu, dia tidak merasakan kebahagiaan sama sekali. Bahkan rasa sesal datang karena telah mengeluarkan uang untuk membeli gantungan kunci itu. Adipun heran kenapa bisa begitu. Maka iapun menanyakannya kepada Arief, “Wahai saudaraku, kenapa setiap kali kau memandangi gantungan kuncimu itu kau terlihat sangat bahagia?”.
“Karena Setiap Kali aku memandang gantungan kunci ini, aku melihat yang memberi gantungan kunci ini”
“Siapa?”
“Kekasihku…”

==oOOo==

Hikmah :

Saudaraku, setiap suatu benda memiliki “nilai berbeda” dimata “orang yang berbeda”. Setiap Arief melihat gantungan kunci itu, Arief melihat kekasihnya tercinta. Setiap dia menimang gantungan kunci itu, seakan dia bercengkerama dengan kekasih tercintanya. Karena ada “Kekasihnya” dalam gantungan kunci itu. Saudaraku… Mungkin milikku terlihat tak ada nilainya dimatamu. Atau sebaliknya. Tetapi ketahuilah saudaraku… andaikan kita sadar bahwa semua yang ada di dunia ini adalah pemberian kekasih sang kekasih, tentu saja kita akan merasa bahagia setiap saat. Dan MEMANG SEJATINYA SEMUA YANG ADA ADALAH PEMBERIAN SANG KEKASIH!! Allah Azza Wa Jalla! Jadi setiap orang yang mengaku mencintai Allah tentu akan selalu bahagia! Mulai ketika dia membuka matanya dipagi hari. Dia melihat dengan mata pemberian Kekasihnya dan ia bahagia karenanya. Ketika dia bernafas, dia bernafas dengan O2 yang diberikan Kekasihnya, dan ia bahagia karenanya. Ketika dia mulai bergerak, dia bergerak dengan tulang terbalut otot otot pemberian kekasihnya, dan dia bahagia karenanya. Ketika dia mulai berbicara, maka dia menggetarkan pita suara pemberian kekasihnya, dan dia bahagia karenanya… mungkin seperti itulah gambaran seseorang yang mencintai Rabbnya. Mungkin ketika anda membaca sirah, kehidupan para sahabat sangatlah sederhana, dan bahkan tidak bisa dikatakan untuk sekedar cukup. Tapi mereka sadar, mereka diberkan nikmat yang sangat banyak oleh kekasihnya. Karenanya, mereka tetap bahagia walau kehidupan keras dan perlawanan orang orang musyrik yang sangat keras. Begitu juga kita, ketika kita sadar bahwa semua adalah pemberian sang kekasih, maka bahagialah adanya… tetapi kebanyakan manusia terlena karena pemberian sang kekasih yang sangat banyak dan tak mampu dihitung, maka manusia menjadi lupa dengan semua pemberian kekasihnya itu…
WaAllahu a’lam bissowab…

Semoga bermanfaat